My Twitter

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 April 2014

FLU SINGAPURA ( TUGAS II )

Flu Singapura adalah penyakit berjangkit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam familia Picornaviridae (bahasa Spanyol Pico:kecil), Genus Enterovirus (nonPolio). Dalam dunia kedokteran, Flu Singapura dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (KTM). Di dalam Genus Enterovirus terdiri dari virus Coxsackie A, virus Coxsackie B, Echovirus dan Enterovirus. Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Flu Singapura atau yang juga disebut sebagai HMFD (Hand, Mouth, and Foot Disease) ini sangat menular dan sering terjadi selama musim kemarau. 

Biasanya HMFD menyerang  usia 1- 4 tahun, namun terkadang juga dialami oleh anak-anak yang lebih besar.


Gejala: Diawali dengan demam sedang (di bawah 39C) selama 2 - 3 hari, yang diikuti rasa sakit pada leher dan nafsu makan berkurang. Selanjutnya, muncul sekitar 3 - 10 bintil kecil di dalam mulut yang menyerupai sariawan dan terasa nyeri. Akibatnya? Menyulitkan anak untuk menelan. Selain itu, pada telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di daerah bokong muncul ruam kemerahan atau bintil kecil yang tidak gatal. 

Cara penularan: Penularan virus bisa melalui udara (percikan air liur ketika bersin atau berbicara), sentuhan (cairan yang keluar dari bintil kecil pada kulit), pencernaan (sisa urin atau feses/pup yang menempel pada tangan), dan juga melalui benda lain yang terkontaminasi oleh virus. 

Cara merawatnya: Faktor utama dalam proses penyembuhan adalah istirahat dalam jumlah cukup. Pasien umumnya akan membaik dalam waktu 7 - 10 hari. Yang penting, Mama memberi makanan serta cairan dalam jumlah cukup (dan multivitamin, jika perlu) untuk menguatkan imunitas tubuh anak. Kemungkinan dokter akan memberi antiseptik untuk daerah mulut, pereda nyeri dan demam, serta antivirus.

Pencegahan: Cara termudah adalah membiasakan anak mencuci tangan setiap kali dari kamar mandi, setelah bermain, dan sebelum makan. Penyakit ini juga mudah menyerang anak-anak yang kondisi tubuhnya sedang lemah. Karenanya, pastikan anakmemenuhi jadwal makan hariannya dan cukup beristirahat.

Tip untuk Mama: Waspada bila muncul gejala yang cukup berat, berupa demam tinggi yang tak kunjung turun, denyut nadi menjadi cepat, sesak napas, diare yang diikuti muntah, gejala dehidrasi berat seperti lemas dan terus mengantuk, nyeri pada leher, lengan, dan kaki, kejang-kejang, muncul keringat dingin, serta gangguan kesadaran. Jika demikian, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit.